Tanggal Rilis | : | 2 Desember 2019 |
Ukuran File | : | 0.53 MB |
Abstraksi
<div Arial, Verdana"><span >Dari 82 kota pantauan IHK nasional, 57 mengalami inflasi dan 25 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado (3,30 persen) dan deflasi tertinggi di Tanjung Pandan (1,06 persen). Palangka Raya dan Sampit menempati peringkat ke-11 dan ke-29 kota inflasi tertinggi di tingkat nasional.</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span >Inflasi di Palangka Raya (0,46 persen) dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga kelompok bahan makanan (1,94 persen), makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,49 persen), sandang (0,35 persen), dan kesehatan (0,34 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span >Inflasi di Sampit (0,26 persen) dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga kelompok bahan makanan (1,36 persen), makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,39 persen), dan kesehatan (0,20 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span >Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi (0,39 persen), diikuti oleh laju inflasi tahun kalender (1,78 persen) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (3,02 persen) yang cukup rendah.</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span >Komponen harga bergejolak (volatile foods) menjadi pendorong utama terjadin ya inflasi di Palangka Raya (0,41 persen) dan Sampit (0,39 persen).</span></font></li></ul></div>