Tanggal Rilis | : | 3 Februari 2020 |
Ukuran File | : | 0.64 MB |
Abstraksi
<div style=""><ul><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Dari 90 kota pantauan IHK nasional, 79 mengalami inflasi dan 11 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh (1,44 persen) dan deflasi tertinggi di Bau-Bau (1,39 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Palangka Raya menempati peringkat ke-8 kota deflasi tertinggi, sedangkan Sampit menempati peringkat ke-61 kota inflasi tertinggi di tingkat nasional.</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Deflasi di Palangka Raya (0,06 persen) dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok transportasi (2,86 persen), informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,16 persen), serta pakaian dan alas kaki (0,12 persen). </span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Inflasi di Sampit (0,27 persen) dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,14 persen), perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,32 persen), serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya (0,13 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi (0,06 persen), diikuti oleh laju inflasi tahun kalender (0,06 persen) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (1,60 persen) yang cukup rendah.</span></font></li></ul></div>