Tanggal Rilis | : | 2 November 2020 |
Ukuran File | : | 0.49 MB |
Abstraksi
<div style=""><ul><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Dari 90 kota pantauan IHK nasional, 66 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga (1,04 persen) dan deflasi tertinggi di Manokwari (1,81 persen). Palangka Raya menempati peringkat ke-62 kota inflasi di tingkat nasional, sedangkan Sampit menempati peringkat ke-58 kota inflasi.</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Inflasi di Palangka Raya (0,02 persen) dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,60 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,10 persen), dan kelompok kesehatan (0,06 persen.</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Inflasi di Sampit (0,04 persen) dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,31 persen), kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,15 persen), serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,14 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi (0,02 persen), laju inflasi tahun kalender (0,15 persen) dan tingkat inflasi tahun ke tah un (1,05 p ersen).</span></font></li></ul></div><div style="font-family: Arial, Verdana; font-size: 10pt; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal;"><br></div>