Tanggal Rilis | : | 1 Desember 2020 |
Ukuran File | : | 0.57 MB |
Abstraksi
<div style=""><ul><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Dari 90 kota pantauan IHK nasional, 83 kota mengalami inflasi dan hanya 7 kota yang masih mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual (1,15 persen) dan deflasi tertinggi di Kendari (0,22 persen). Palangka Raya menempati peringkat ke-16 kota inflasi di tingkat nasional, sedangkan Sampit menempati peringkat ke-18 kota inflasi.</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Inflasi di Palangka Raya (0,53 persen) dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,50 persen), kelompok transportasi (0,84 persen), serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,18 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Inflasi di Sampit (0,52 persen) dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga kelompok transportasi (1,12 persen), kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,89 persen), serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,35 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi (0,52 persen), laju inflasi tahun kalender (0,67 persen) dan tingkat inflasi tahun ke tah un (1,19 p ersen).</span></font></li></ul></div><div style="font-family: Arial, Verdana; font-size: 10pt; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal;"><br></div><script type="text/javascript" src="chrome-extension://ibniinmoafhgbifjojidlagmggecmpgf/build/inject.js"></script>