Tanggal Rilis | : | 1 Maret 2021 |
Ukuran File | : | 0.79 MB |
Abstraksi
<div><ul><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Dari 90 kota pantauan IHK nasional, 56 kota mengalami inflasi dan 34 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju (1,12 persen) dan deflasi tertinggi di Gunung Sitoli (1,55 persen). Palangka Raya menempati peringkat ke-13 kota inflasi di tingkat nasional, sedangkan Sampit menempati peringkat ke-32 kota deflasi.</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Inflasi di Palangka Raya (0,33 persen) dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,95 persen), kelompok rekreasi olahraga dan budaya (0,93 persen), serta kelompok kesehatan (0,46 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Deflasi di Sampit (0,02 persen) dipengaruhi oleh penurunan indeks harga kelompok transportasi (0,50 persen), kelompok kesehatan (0,07 persen), serta kelompok pakaian dan alas kaki (0,06 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi (0,21 persen), laju inflasi tahun kalender (0,29 persen), dan tingkat inflasi tahun ke tahun (0,67 persen).</span></font></li></ul></div>